Total Tayangan Halaman

Jumat, 26 Desember 2014

Perang Saudara Amerika

 Perang Saudara Amerika (1861-1865) merupakan pertempuran antara negara-negara bagian di utara, dan negara-negara bagian di selatan. Perang ini memisahkan teman dan keluarga, membunuh lebih dari 600.000 orang.
 Penyebab utamanya adalah perbudakan. Pada tahun 1850, perbudakan dilarang di 18 negara bagian utara, akan tetapi terdapat 4 juta di 15 negara bagian selatan, tempat mereka bekerja di pertanian besar.
 Konflik berkembang ketika negara-negara bagian baru dan penduduk yang dipaksa ke arah barat diberi pilihan harus menjadi negara bagian yang 'merdeka' atau 'budak'.
 Pada tahun 1854, para majikan mendapatkan kelegalan dalam Undang-Undang Kansas-Nebraska, yang mengijinkan negara bagian yang baru memutuskan bagi mereka sendiri.
 Pada tahun 1860, para Abolsionis (anti perbudakan) dari partai Republik, Abraham Lincoln, terpilih sebagai presiden.
 Negara-negara bagian di selatan segera memisahkan diri dari Union (negara bagian utara) sebagai bentuk protes, dan membuat konfedereasi mereka sendiri.
 Ketika perang dimulai, konfederasi berada di atas angin, melawan kampanye defensif.
 Titik balik datang pada Juli 1863, ketika pasukan selatan yang menginvasi, dipimpin oleh Robert E. Lee, dikalahkan di Gettysburg, Pensylvania.
 Kelebihan sumber energi dari utara secara perlahan mulai terlihat dan Jenderal Grant menyerang wilayah selatan dari utara, sementara Sherman maju tanpa ampun dari barat.
 Lee menyerah pada Grant di gedung Pengadilan Appomattox, Virginia pada 9 April 1865. Perbudakan dihapuskan, tetapi beberapa hari kemudian Abraham Lincoln dibunuh.

 Diambil dari buku : 2000 things you should know about World History
 Penulis                : John Farndon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar